Ketentuan Jam Kerja dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan

Ketentuan Jam Kerja dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan

Jam kerja menurut uu – Jam kerja menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan merupakan aspek penting yang mengatur hak dan kewajiban karyawan dan pemberi kerja. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas ketentuan jam kerja, termasuk batas jam kerja normal, pembayaran lembur, istirahat, dan cuti.

Ketentuan jam kerja yang jelas dan adil sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif. Dengan memahami hak dan kewajiban terkait jam kerja, baik karyawan maupun pemberi kerja dapat menghindari kesalahpahaman dan konflik.

Definisi dan Cakupan Jam Kerja

ketentuan waktu jam kerja karyawan 1024x576 36

Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, jam kerja didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan pekerja untuk melakukan pekerjaan atau tugas atas perintah pemberi kerja.

Undang-undang mengatur cakupan jam kerja, meliputi jam kerja normal, lembur, dan istirahat.

Jam Kerja Normal

  • Untuk pekerja harian: 7 jam sehari atau 40 jam seminggu
  • Untuk pekerja mingguan: 6 hari seminggu atau 40 jam seminggu

Jam Kerja Lembur

Jam kerja di luar jam kerja normal yang dilakukan atas perintah pemberi kerja.

Jam kerja yang diatur dalam Undang-Undang memang penting, tapi jangan lupa cari tahu apa motivasi kerja kamu apa . Soalnya, motivasi kerja yang kuat bakal bikin kamu lebih semangat dan produktif. Nah, kalau kamu udah tahu motivasi kerjamu, kamu bisa menyesuaikan jam kerja kamu supaya lebih efektif dan tetap sesuai dengan aturan UU.

Istirahat

  • Istirahat harian: minimal 30 menit setelah 4 jam kerja terus-menerus
  • Istirahat mingguan: 1 hari setelah 6 hari kerja terus-menerus

Batas Jam Kerja Normal

Undang-undang menetapkan batas jam kerja normal untuk memastikan keseimbangan kehidupan kerja dan melindungi kesehatan pekerja.

Pengecualian dan Penyesuaian

Dalam beberapa kasus, jam kerja normal dapat disesuaikan atau dikecualikan:

  • Untuk memenuhi kebutuhan operasional yang mendesak atau luar biasa
  • Untuk mengatasi keadaan darurat atau bencana
  • Dengan persetujuan tertulis dari pekerja dan serikat pekerja
  • Dalam industri tertentu dengan karakteristik khusus

Namun, pengecualian dan penyesuaian ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja, serta tidak boleh melanggar hak-hak pekerja.

Pembayaran Lembur

Peraturan Jam Kerja Karyawan Menurut UU Cipta Kerja 1 1200x675 4

Setiap karyawan yang bekerja lebih dari waktu kerja yang ditentukan berhak mendapatkan pembayaran lembur. Waktu kerja lembur dihitung dari waktu kerja yang melebihi 7 jam sehari atau 40 jam seminggu.

Cara Menghitung Pembayaran Lembur

Pembayaran lembur dihitung dengan rumus berikut:

Upah per jam x Persentase tambahan x Jumlah jam lembur

Persentase tambahan yang harus dibayarkan adalah:

  • 1,5% untuk jam lembur pertama dan kedua
  • 2% untuk jam lembur ketiga dan keempat
  • 3% untuk jam lembur kelima dan seterusnya

Contoh:

Seorang karyawan dengan upah per jam Rp50.000 bekerja lembur selama 3 jam. Maka, pembayaran lemburnya adalah:

Rp50.000 x 1,5% x 3 jam = Rp22.500

Istirahat dan Cuti

Ketentuan tentang istirahat dan cuti bagi karyawan diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Menurut undang-undang, jam kerja kita terbatas, memberikan kita waktu untuk beristirahat dan mengejar minat di luar pekerjaan. Namun, terkadang kita perlu memahami jenis pekerjaan lain, seperti apa kerja ekspansi dan kompresi . Ini adalah proses fisik yang terjadi ketika bahan berubah bentuk karena perubahan suhu atau tekanan.

Kembali ke topik jam kerja, pastikan untuk mematuhi batasan yang ditetapkan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita.

Waktu istirahat harian bagi karyawan adalah 1 jam setelah bekerja selama 4 jam berturut-turut. Istirahat mingguan adalah 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu, atau 2 hari untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.

Jenis Cuti

  • Cuti tahunan: 12 hari kerja setelah bekerja selama 12 bulan terus-menerus.
  • Cuti sakit: 2 bulan untuk sakit biasa dan 6 bulan untuk sakit berat atau kecelakaan kerja.
  • Cuti melahirkan: 3 bulan sebelum dan 3 bulan setelah melahirkan.
  • Cuti karena alasan penting: 5 hari untuk kepentingan pribadi, 2 hari untuk menikah, dan 7 hari untuk kedukaan keluarga.
  • Cuti besar: diberikan setelah bekerja selama 6 tahun terus-menerus, dengan lama cuti 3 bulan dengan upah penuh atau 6 bulan dengan upah 75%.

Syarat pengambilan cuti diatur dalam peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama.

Sesuai UU Ketenagakerjaan, jam kerja harian nggak boleh lebih dari 8 jam. Kalau mau lembur, paling lama 4 jam sehari dan nggak boleh lebih dari 12 jam seminggu. Nah, salah satu profesi yang biasanya punya jam kerja fleksibel adalah Quality Assurance (QA).

Kamu bisa cari tahu lebih lanjut tentang pekerjaan QA apa saja yang ada di luar sana. Intinya, jam kerja menurut UU itu dibuat untuk melindungi hak pekerja, termasuk soal waktu istirahat.

Penegakan dan Sanksi: Jam Kerja Menurut Uu

Untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan jam kerja, peran penting dipegang oleh pengawas ketenagakerjaan.

Pengawas ketenagakerjaan berwenang melakukan inspeksi, penyelidikan, dan pengambilan tindakan penegakan hukum terhadap pemberi kerja yang melanggar ketentuan jam kerja.

Sanksi Pelanggaran, Jam kerja menurut uu

  • Teguran lisan atau tertulis
  • Denda administratif
  • Pencabutan izin usaha

Besaran denda dan jenis sanksi yang dikenakan bergantung pada tingkat pelanggaran, riwayat kepatuhan pemberi kerja, dan faktor lainnya.

Dengan menegakkan ketentuan jam kerja, pengawas ketenagakerjaan membantu melindungi hak-hak pekerja dan memastikan persaingan yang adil di pasar tenaga kerja.

Ringkasan Penutup

jam kerja 12

Ketentuan jam kerja dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan memberikan kerangka kerja yang jelas untuk mengatur waktu kerja karyawan. Dengan mematuhi ketentuan ini, pemberi kerja dapat memastikan kepatuhan hukum dan kesejahteraan karyawan, sementara karyawan dapat menikmati hak-hak mereka atas waktu kerja yang layak dan istirahat yang cukup.

Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa yang dimaksud dengan jam kerja normal?

Jam kerja normal adalah waktu kerja yang ditetapkan oleh perusahaan atau ditetapkan dalam perjanjian kerja, tidak melebihi 7 jam per hari dan 40 jam per minggu.

Kapan karyawan berhak mendapatkan pembayaran lembur?

Karyawan berhak mendapatkan pembayaran lembur jika bekerja melebihi jam kerja normal, yaitu setelah 7 jam per hari atau 40 jam per minggu.

Berapa persentase tambahan yang dibayarkan untuk lembur?

Untuk lembur pada hari biasa, karyawan berhak mendapatkan tambahan upah sebesar 15%. Untuk lembur pada hari libur atau istirahat mingguan, karyawan berhak mendapatkan tambahan upah sebesar 35%.

Update Berita Terbaru di Google News